7 Cara Menghindari Luka Tekan pada Pasien Kelumpuhan

7 Cara Menghindari Luka Tekan pada Pasien Kelumpuhan

poltekkespontianak.com – Luka tekan atau yang sering disebut bedsores adalah salah satu masalah paling umum yang sering dialami pasien kelumpuhan. Luka ini muncul karena tekanan terus-menerus di satu area tubuh, biasanya di bagian yang menonjol seperti punggung bawah, tumit, siku, atau pinggul. Kalau nggak dicegah, luka ini bisa makin dalam dan menyakitkan, bahkan bisa menyebabkan infeksi serius.

Yang bikin khawatir, pasien kelumpuhan biasanya nggak bisa mengeluh sakit di awal-awal luka muncul, karena sensasi tubuhnya berkurang. Makanya, penting banget buat kita yang merawat mereka untuk tahu cara-cara mencegah luka tekan sejak dini. Di artikel ini, aku bakal share 7 cara simpel tapi efektif buat hindari luka tekan, khususnya buat kamu yang membaca langsung dari poltekkespontianak.com.

1. Rutin Mengubah Posisi Tubuh

Ini langkah paling utama dan wajib dilakukan setiap hari. Pasien kelumpuhan nggak bisa ubah posisi tubuh sendiri, jadi kita yang harus bantu mereka berganti posisi tiap 2 jam sekali. Tujuannya buat meringankan tekanan di satu titik yang sama terus-menerus. Kamu bisa ubah dari posisi telentang ke miring kanan, lalu ke kiri, dan sesekali ke posisi setengah duduk jika memungkinkan.

Biar nggak bingung, buat jadwal rotasi posisi yang teratur. Bisa juga pakai alarm pengingat di HP biar nggak kelupaan. Semakin rutin diganti posisinya, semakin kecil kemungkinan luka tekan muncul.

2. Gunakan Bantal Penyangga yang Tepat

Bantal bukan cuma buat kepala aja. Buat pasien lumpuh, bantal bisa bantu banget buat mendistribusikan tekanan tubuh supaya nggak ngumpul di satu titik. Gunakan bantal atau gulungan handuk di bawah pergelangan tangan, tumit, lutut, dan punggung bawah.

Ada juga bantal khusus untuk mencegah luka tekan, biasanya terbuat dari busa lembut atau gel. Kalau kamu merawat pasien di rumah, investasikan sedikit untuk alat bantu ini karena manfaatnya besar untuk kenyamanan dan pencegahan luka.

3. Pilih Kasur Anti-Decubitus

Kasur biasa kadang nggak cukup buat bantu mencegah luka tekan, apalagi kalau pasien harus terbaring dalam waktu lama. Nah, kasur anti-decubitus bisa jadi solusi yang bagus. Kasur ini didesain khusus buat ngurangin tekanan di area tertentu dan biasanya bisa memompa udara secara otomatis untuk ganti titik tekanan.

Kalau belum ada budget beli, bisa mulai dengan menambahkan lapisan busa lembut tambahan di atas kasur biasa. Meski nggak seoptimal kasur khusus, setidaknya bisa bantu sedikit mengurangi tekanan langsung ke kulit.

4. Jaga Kebersihan dan Kelembapan Kulit

Kulit yang kotor dan lembap lebih mudah lecet, iritasi, dan akhirnya bisa berujung jadi luka tekan. Jadi, penting banget untuk menjaga area kulit pasien tetap bersih dan kering. Mandikan pasien setiap hari, atau bersihkan tubuh dengan lap basah jika tidak memungkinkan mandi.

Keringkan tubuh dengan handuk lembut, jangan digosok terlalu keras. Setelah itu, oleskan pelembap ringan yang aman untuk kulit sensitif. Kalau ada area yang sering lembap karena keringat atau penggunaan popok, pastikan diganti secara teratur dan diberi bedak atau krim pelindung.

5. Cek Kulit Setiap Hari

Jangan tunggu sampai luka muncul baru diperiksa. Kamu bisa deteksi tanda-tanda awal luka tekan dari perubahan warna kulit, kemerahan, area yang lebih hangat dari sekitarnya, atau ada bengkak kecil. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setiap kali mengganti pakaian, memandikan, atau mengganti posisi tidur pasien.

Kalau kamu melihat tanda-tanda mencurigakan, segera konsultasikan ke tenaga medis. Luka tekan stadium awal lebih mudah ditangani daripada saat sudah jadi luka terbuka.

6. Berikan Asupan Gizi Seimbang

Kulit yang sehat dan kuat butuh nutrisi yang cukup. Pastikan pasien mendapatkan makanan tinggi protein, vitamin C, vitamin E, dan zinc, karena semuanya penting buat kesehatan kulit dan jaringan tubuh. Kalau pasien sulit makan lewat mulut, bisa diskusikan dengan dokter soal asupan makanan lewat selang atau suplemen tambahan.

Selain makanan, jangan lupakan air putih! Dehidrasi bikin kulit jadi kering dan gampang luka. Pastikan pasien cukup minum setiap hari, atau pantau asupan cairannya dengan jadwal.

7. Latihan Gerak Pasif dan Aktif Terbantu

Meski pasien mengalami kelumpuhan total atau sebagian, bukan berarti tubuhnya nggak bisa digerakkan sama sekali. Latihan gerak pasif—yaitu gerakan yang dibantu oleh pendamping—bisa bantu menjaga elastisitas otot dan memperlancar peredaran darah, yang secara nggak langsung juga mencegah luka tekan.

Kalau pasien sudah mulai bisa gerak sedikit, bantu dia lakukan latihan aktif terbantu. Gerakan ringan kayak mengangkat tangan, menekuk lutut, atau menggenggam bisa jadi awal yang baik buat mendorong proses pemulihan.

Merawat pasien kelumpuhan memang bukan pekerjaan mudah. Tapi dengan perhatian yang teliti, langkah yang konsisten, dan kasih sayang yang tulus, kita bisa bantu mereka menjalani hari-hari dengan lebih nyaman. Di poltekkespontianak.com, kami percaya bahwa pencegahan lebih baik daripada pengobatan—termasuk dalam urusan luka tekan yang bisa dicegah dengan perawatan harian yang tepat.

Jadi, buat kamu yang saat ini sedang mendampingi orang tercinta yang mengalami kelumpuhan, semoga artikel ini bisa jadi panduan praktis yang membantu. Ingat, tiap tindakan kecil yang kamu lakukan hari ini, bisa punya dampak besar untuk kesehatan mereka di masa depan.